.....Assalamualaikum.....

Sabtu, 26 November 2011

Engkau jiwa yang terpilih

Engkau yang muda dan sedang berusaha
menemukan arah menuju kehebatan hidupmu, ...

Bersabarlah dalam kebingunganmu
karena ia adalah badai yang mengawali
musim semi yang menyuburkan tanaman
dan meranumkan buah-buahan.

Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan,
karena sesungguhnya engkau
sedang nanar memandang cara-Nya
untuk memuliakan dirimu.

Semua yang harus mengendap dengan damai
harus melalui pusaran ayakan,
agar hanya yang terbaik tersisa sebagai sifatmu.

Damailah.

Engkau jiwa yang terpilih. Engkau akan sampai.

Jumat, 08 April 2011

AIR MATA

Begitu dingin sore ini, seharusnya aku dapat menuai senyuman dan tawa maupun canda di tempat ini. Tawa riang, mungilnya suara – suara yang menggemaskan. Hmmm, ternyata tetap saja tak mampu mengusir segala keresahanku. Senyuman mereka mungkin setidaknya dapat menghilangkan kepenatanku. Pertanyaan yang kritis tapi tetap polos, :) …......

Ku lihat langit mendung membingkis keindahan senja yang biasanya ada. Suasana begitu dingin dan sepi. Sementara sorak ramai mengusik sekitarku. Bak lagu Dewa “kosong....” Seketika aku tak dapat bernafas kala mengingat dan merasakan perasaan itu hadir lagi. Seperti badai angin yang begitu besar telah menghempas keras dalam dadaku. Sesak. Haruskah aku menangis lagi? Sementara bilik – bilik kerinduan tak akan cukup tertawarkan oleh itu. Ya Tuhan.. tolong aku.

Terkadang begitu ingin aku berlari, pergi sejauh mungkin dari keberadaanku saat ini, meninggalkan apapun yang ada di sini. Dan tak mau aku sisakan apa yang sudah aku lewatkan. Akan tetapi tak bisa, aku tak bisa. Semua terekam jelas pada bayangan dan ingatanku. Kenangan. Yah, itulah kenangan. Namun bukankah sikap meninggalkan sesuatu hal yang harus kita selesaikan, kita tuntaskan dan berpura tak peduli atau acuh itu hanya akan dilakukan oleh seorang pengecut / pecundang? . Ku rasa aku tidak mau memantaskan diriku dengan sebutan itu. Tidak, insya Allah tidak.

Kehidupan mempunyai jalur sendiri...
dimana ada hitam dan putih, dimana ada beragam warna yang mengentaskan segala asa dan rasa. Bagaimanapun bentuk dan rupa, kehidupan bersama ujian ada tugas dari-Nya. Tidaklah manusia diciptakan untuk juga menjalankan amanahnya? Semua adalah pemimpin mulai dari dan untuk dirinya maupun bersama. Dan dalam berbagai kehidupan ini ada bermacam pilihan, dimana keputusan dalam pilihan itu membawa resiko dan tanggung jawab. Yah, dan di situlah tanggung jawab penuhku sebagai manusia yang diciptakan-Nya, ku harus lebih paham. Aku tahu, aku tak punya kekuasaan apapun dalam kehendakku, karena aku bukan siapa -siapa di sini, bukan dunia yang kejam jika saja selalu kepahitan yang aku telan, Tuhan tidak akan mungkin mendzalimi hamba – hamba-Nya. Berfikir saja jika ada ujian dan cobaan karena Tuhan maukan kita lebih menjadi pribadi yang handal dan kuat , lebih kuat lagi dalam kehidupan. Insya Allah.

Namun memang, semua itu beratlah adanya untuk dijalankan. Keikhlasan, tak dapat kita lakukan dengan sekejap dan instan. Terkadang kesakitan dan luka – luka ini akan terbiarkan dengan berjalannya waktu hingga itu menjadi keikhlasan yang terurai dan menghambar bersama masa – masa yang berlalu dari hadapan kita.

Kadang aku berfikir saat aku benar - benar lelah dan tertekan ku coba berfokus pada keinginanku betapa inginya aku dapat lebih tulus untuk menjalankan semua ini, jika saja tiada tempat untukku melabuhkan kasih sayang dan cinta, bukankah ada Tuhan? Ada Allah SWT yang selalu ada untukku, walaupun tak mampu aku mengingkari aku butuh seseorang yang dapat berbagi suka duka denganku dengan ikatan yang halal.hmm ya ya ya,

Kondisi yang menekan sering menjadikan aku bersuara dalam hati “ biarkan saja yang menyakiti bersama hati dan hak mereka, dan inilah ujian kesabaran yang sebenarnya, bukankah ikhlas itu tak akan pernah kita ketahui dimana ujungnya karena itu rahasia Allah dan hamba-Nya yang telah diridhoi-Nya. Sekalipun memberikan yang terbaik, kadang tak kebaikan pula yang ku dapat, dan meskipun aku berusaha untuk menjaga dan mengamalkan kejujuranku dengan pengertian demi pengertian tapi ternyata masih ada dusta yang dapat melukaiku tanpa rasa peduli. Atau bahkan dapat menghancurkan utuhnya percayaku. Tak kan berhenti saja di situ, masih ada lagi, tetapi karena kasih sayang-Nya, cinta-Nya mengajarkan aku untuk memaafkan. Mungkin itulah kenapa aku merasakan betapa pedulinya aku pada jiwa – jiwa yang selalu saja menyakitiku. Mereka tak akan pernah tau, mungkin untuk sekarang, namun ku yakin sebuah kesabaran dengan sabar yang baik, itu pasti akan terasa. Bukankah aku pernah mengucap “ apapun yang dari hati, akan tersampai pula pada hati”. Rasanya memang kadang menyedihkan, karena aku seperti menghibur diriku sendiri, meleram keresahanku dan gelisahku. Padahal itu tak mudah. Bagaimana aku dapat berkata itu gampang? Jika saja aku selalu belajar dari apa yang telah aku dapatkan hari ini. Sementara semua juga butuh waktu untuk mencernanya, masya Allah walhamdulillah ala kuli hal.

Aku dapat menangis, karena aku manusia, tentu saja tambahannya karena aku ini wanita.
Akan tetapi air mata bukan segalanya di atas pusara yang pedih ini.
Duka tak dapat menutup nestapa dan hampa.
Semua menjadikan aku belajar lebih bijaksana dalam segi sudut pandang pun juga pemahaman. Alhamdulillah.

Tuhan Maha Adil, Maha Mengasihi dan Maha Menyayangi. Dan Dia selalu mempunyai cara untuk menyampaikan kecintaan-Nya kepada hamba-Nya.

Ujian yang besar, mungkin dapat mengahncurkan segala impian, tapi bukankah bisa saja apa yang tidak kita sukai itu adalah pesan kasih sayang-Nya, dan apa yang kita sukai dan kita bisa sakit di dalamnya itu pun karena Tuhan juga tak ingin kita menemukan kesalahan yang sama. Selalu ada cinta dari-Nya dalam bentuk apapun yang Ia suguhkan pada kita. Allahu Akbar..., betapa dahsyatnya rasa ini.

Dari sisa kehancuran itu, ku berfikir bahwa Tuhan akan menciptakan seseorang yang “besar” yang tegar, dan yang kuat, dan itulah pilihan-Nya, wallahu Alam. Memang pedih di saat kita butuh seseorang yang mampu menopang kita dalam kerapuhan namun itu tidak ada, atau bahkan mereka tak peduli pada kita, tapi mungkin juga dari situ aku juga merasa, bahwa aku ini milik Dia seutuhnya. Tuhan pun selalu merindukan kita yang merintih meminta dan berdoa hanya pada-Nya. Terkadang tak jarang prasangka curiga mampir dalam hati, tapi setelahnya, ku coba berbalik lagi berkata pada hatiku sendiri, perlahan ku kikis serabut hitam dalam hulu putihku, dan belajar bertahan untuk lebih percaya,
“ sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, sesudah kesulitan adan kemudahan” Subhannallah.., Walhamdulillah.

Tiada yang berkurang sampai hari ini, bagi jiwa – jiwa yang pernah mengahncurkanku, yang sempat menghempaskan aku dalam jurang yang paling.....dalam, sekalipun hantaman keras itu membuat hatiku membiru karena kepalsuan, dan membuat aku terbaring lemah dalam panjangnya kebisuan, Sungguh Maha Besar Allah yang telah memberikan kasih sayang dan pengertian yang tulus padaku. Hingga aku dapat mengatakan “ dan karena cinta itu memaafkan..., menerima, mengsisi, dan juga mengerti

Sekarang mungkin lebih tepatnya adalah untuk bersyukur, bahwa aku.. ataupun kita dapat mencintai, dan tak dapat membenci seseorang yang kita sayangi walau itu sungguh terasa sakit.

Sakit dalam mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah bukti kesungguhan dari hati dan nurani yang mau mengerti dan memahami. Mungkin terasa pedih bak luka yang tersiram oleh air garam yang asin, ….......sakit. Perih sekali. Akan tetapi itulah kejujuranku, itulah hatiku, itulah nuraniku, jangan pernah salahkan perasaan yang putih ini. Inilah kesiapan, dan kebersediaan untuk rasa itu, mencintai. Mencintai membuat kita belajar dewasa dan mengerti. Hanya akan ada jiwa dan yang tulus yang dapat mengerti..., ketika pengertian itu tak berpihak padanya, ketika harus sabar dalam keinginannya, saat terpaksa untuk menunggu ketika semua tak dapat dilakukan dengan cepat dan segera, dan kala dapat melihat kesalahan dan suatu permasalahan dari berbagai sisi dengan beberapa penilaian yang telah ia ambil bersama pertimbangan – pertimbangan yang matang, insya Allah.

Aku selalu berharap pada-Nya, semoga tulus ini tidak akan pernah usang karena bala dan derita yang ada, biarkan selalu mekar dalam kegersangan. Dalam air mata ku bahagia, aku sangat bahagia, karena aku dapat mencintainya, mereka, dan aku dapat mengasihi semua jiwa yang pernah melukai dan mencaci, begitu dan betapa mereka itu adalah berharga. Lebih dari harta dan intan permata.

Ku tutup lembaran ini, dengan lirihnya doa ku dalam hati, ku seka perlahan air mata yang sedari tadi kupertahankan untuk tetap dalam kelopaknya.

Ya Allah..., Tuhanku, Sungguh tiada daya dan upaya melainkan dari Rahmat-Mu, dan Pertolongan-Mu.
Sayangi mereka ya Tuhan..., ketika kasih sayangku tak dapat tersampaikan dalam kejauhan mereka sat ini berada,
Jaga mereka untukku, ketika penjagaanku tak mampu melewati batas jarak ruang dan waktu..
dan Cintai mereka, ketika aku nanti tak mampu untuk mencintai lagi di dunia ini.....
Amien.....,

Kamis, 24 Maret 2011

Untuk para Gadis

Putriku tercinta…

Aku adalah seseorang yang berusia hampir lima puluh tahun, hilang sudah masa remaja,impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negri dan berjumpa dengan banyak orang, aku juga telah banyak mengenyam pahit getirnya dunia..oleh karna itu dengarlah nasehat2 ku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain..

Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan-perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul dan mulut letih, tapi kami tidak mengahsilkan apa-apa, kemungkaran tak dapat di berantas bahkan semakin bertambah..

Kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis bahkan paha dan leher serta perut, punggung dan dadanya, kami belum menemukan cara untuk memperbaikinya, kami belum tau jalannya, karna sesungguhnya jalan kebaikan itu ada didepanmu..

Putriku..

Kuncinya berada di tangan mu. Benar bahwa lelaki lah yang memulai langkah pertama dalam lorong-lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andai kata bukan karna lemah gemulaimu, maka para lelaki itu tidak akan bertambah parah..

Engkau lah yang telah membuka pintu, dan kau katakan kepada si pencuri itu: “silahkan masuk”, setelah ia mencuri sesuatu engkaupun berteriak: “maling..maling..tolong, saya kemalingan..”. demi Allah! Dalam khayalan seorang pemuda, ia tak melihat seorang gadis melainkan ia telah menelanjangi tubuh nya..

Demi Allah..!!
Begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki bahwa ia tidak akan melihat seorang gadis itu kecuali akhlak dan budi bahasanya, ia akan berbicara padamu sebagai seorang sahabat, Demi Allah.. ia telah berdusta..

Wahai Putriku..

Coba engkau pikirkan, kalian berdua berada sesaat dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau akan selamanya merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu, sementara pemuda itu, ia akan mencari mangsa lain untuk di terkam kehormatannya…

Kini engkau sendiri, engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu, jiwa mu menangis, keningmu tercoreng, seumur hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan aib, masyarakat tidak akan mengampuni mu selamanya..

Wahai putriku..

Jika engkau bertemu dengan pemuda, palingkan mukamu dan hindari dia, apabila pemuda itu berbuat lancing lewat perkataan atau tangan usil, lepaskan sepatumu dan lemparkan ke kepalanya. Jika semua ini engkau lakukan,maka semua orang di jalan akan membelamu, setelah itu pemuda-pemuda nakal itu takkan berani mengganggu gadis-gadis lagi..
Apabila pemuda itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamarmu..

Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Seorang Wanita bagaimanapun status sosial, kekayaan, popularitas dan prestasinya, sesuatu yang sangat di damba-dambakannya adalah menjadi istri yang baik dan ibu rumah tangga yang terhormat…

Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia laki-laki hidung belang, apabila ia menikah, ia tidak akan memilih wanita jalang (nakal) untuk dijadikan istrinya, ia akan memilih wanita yang baik karna ia tidak akan rela jika ibu rumah tangga dan ibu dari anak-anak nya adalah seorang wanita jalang….

Putriku..
Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi akibat kalian kaum wanita, krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan-perbuata wanita asusila, sehingga para pemuda tidak lagi membutuhkan istri, akibatnya banyak wanita berusia cukup untuk menikah tidak mendapatkan suami…
Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha untuk memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu dari kaum pada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu, karna kalian lebih mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karna yang menjadi korban dari semua ini adalah engaku wahai putriku, para wanita yang mulia yang beragama…

Dari buku “Wahai Putriku” karya Dr. Aly Thanthowy

Senin, 10 Januari 2011

skripsiiii oooohhhh skripsi kuuuu.......

penyelesaian ini yang bisa membawaku hingga pada S.Pd......
semangat 45 ku persembahkan untuk nya diawal tahun 2011 ini.....
dan besar harapan ku mohon agar terselesaikan tetap dan tepat pada tahun awal prosesnya yaitu 2011....

hari ini pagi telah menampakan harumnya.... subuh berlangsung tanpa ada permohonan yang khusus pada pemilik jiwa ini.....
tapi telah ku schedule kan hari ini untuk perawatan gigi di puskesams (Gratis boo) tapi allah berkehenfak lain.... tidak ada yang bisa mengantar ku sampai aku mengamil keputusan untuk dirumah saja...

entah datang dari mana dan mendapat hidayah dari mana.....
tidak biasa-biasanya pai-pai dingin aku siramkan air pada tubuh ku....
dan ku buka laptop kecilku dan berniat untuk mengerjakan skripsi ku.....yang bahan-bahannya telah ku cari beberapa hari sebelumnya....
sebelum proses pengetikan.... ku buka file dulu tentang pendalaman metodoloi penelitian dan ku lihat.... ternyata berpikir untuk ganti judul....
bingung mulai melandai diri ini.......
ku ambil HP dan ku cari nama mba dini (mba qu) ku minta pebdapat dan sharing dengannya...
akhirnya ku tetapkan judulku.....
proses pengetikan skripsi pun berjalan dengan tidak baik..... alias SUSAAAAAAHHHH
tidak seperti yang ku bayangkan....
tidak seperti proses pengerjaan tugas di semester-semester sebelumnya....
carii sana cariii sini bahan untuk ketikan.....
buka web ini...buka web sana......
buka lembaran demi lembaran buku.....
haduuuuuuuuhhhhhhh heeeee...... tetap semangat nurul...

alhamdulillah allah memberikan kelancaran akirnya bab 1 selesai satu jam setelah azan zuhur tepatnya jam 1.......

dan kini bab 1 ku siap untuk aku periksa ke dosen pembimbingku.....
bu iva dan bu cici.....

Selasa, 09 November 2010

...Dikala ragu akan dirinya...


Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Sabtu, 23 Oktober 2010

Cinta Tanpa Koma

Bicara tentang cinta pasti nggak pernah ada habisnya. Akan selalu ada cerita. Beragam cerita tentang berbagai versi cinta di dalamnya. Cerita bahagia. Cerita sedih. Cerita tentang kemarahan. Cerita tentang kerinduan. Cinta kepada orang tua. Cinta kepada sahabat. Cinta kepada saudara. Cinta kepada kekasih. Cinta kepada kekuasaan. Cinta kepada kekayaan.

Tapi, adakah cinta sejati di antara semua itu? Cinta yang dapat membuat pengorbanan dilakukan tanpa penyesalan. Cinta yang mampu melahirkan sejatinya kebahagiaan. amai orang berlomba mencari cinta yang sesungguhnya. Mereka mencari, kita mencari, menapaki jalannya masing-masing dengan caranya sendiri. Ada yang dengan memperturutkan hawa nafsu, menjadikan diri sendiri sebagai satu-satunya penentu. Sehingga tidak heran bertebaranlah cinta rela mati ala Romeo dan Juliet atau ala Jack ‘n Rose. Sehingga lahirlah perayaan berhala cinta ala Juno Februata atau ala Dewa Zeus dan Hera. Cinta liar. Cinta tanpa akal. Cinta tanpa perenungan. Lalu bagi kita, cinta sejati seperti apakah yang akan kita perjuangkan? Cinta sejati seperti apakah yang layak kita miliki dan bagi?

Cinta sejati yang terabai
Manusia ada karena diciptakan oleh Sang Penguasa Alam Semesta, Allah Swt. Allah telah ciptakan manusia dengan rasa butuh. Manusia membutuhkan makanan-minuman, pakaian dan tempat tinggal untuk bisa tetap menjalani kehidupan. Manusia membutuhkan perlindungan untuk bisa hidup dengan aman. Manusia membutuhkan pendidikan agar mampu berkembang.

Allah ciptakan manusia dengan kemampuan merasa: haru, marah, suka, takut, sedih, takjub, kecewa, cinta. Sehingga hidupnya bisa dijalani dengan lebih berwarna.
Allah ciptakan manusia dengan menyediakan segala isi bumi dan langit diperuntukkan bagi manusia. Allah curahkan air dari langit sebagai penyubur tanaman. Allah ciptakan laut dan sungai beserta makhluk di dalamnya. Allah telah ciptakan padang rumput untuk manusia bisa gembalakan hewan ternak bagi kepentingannya. Allah telah ciptakan pepohonan sehingga manusia bisa berteduh dan membuat tempat tinggal.

Allah telah ciptakan padi, gandum, jagung, ketela untuk mengenyangkan perut manusia. Allah telah ciptakan api dan barang tambang sehingga manusia bisa hidup lebih nyaman. Air, api, udara, tanah, Allah sudah serahkan semuanya bagi manusia. Allah telah hadirkan akal pada manusia sehingga mampu selalu memajukan hidupnya. Dan itu yang teristimewa. Namun, apa yang telah manusia perbuat untuk membalas cintaNya?

Cinta Allah dibalas dengan pendustaan terhadap perintah dan laranganNya. Cinta Allah dibalas dengan penolakan untuk berhukum berdasarkan aturanNya. Yang halal tidak dipedulikan! Yang haram dilanggar! Cinta Allah dibalas dengan pelalaian, pembohongan, dan keengganan untuk taat sepenuhnya, untuk mengabdi sepenuh jiwa. Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. hanya dipakai sesekali, tidak untuk dikaji lagi dan ditaati. Ironis. Miris.

Cinta sejati tak akan pernah menyakiti
Cinta Allah kepada makhlukNya adalah ampunan dan nikmatNya atas mereka, dengan rahmat dan ampunanNya, serta pujian yang baik kepada mereka. Cinta Allah kepada kaum mukmin adalah pujian, pahala, dan ampunan bagi mereka (Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah, hlm.: 42)

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya dari hadist Anas bin Malik r.a. Dia berkata: “Rasulullah saw bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari Rabnya. Dia berfirman : ‘….Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar. Aku menjadi matanya yang ia gunakan untuk memandang. Aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang. Aku menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. DenganKu ia mendengar, denganKu dia memandang, denganKu dia memegang, denganKu dia berjalan. Seandainya ia meminta kepadaKu, niscaya Aku benar-benar memberikan kepadanya permintaanya, dan seandainya dia berlindung kepadaKu, niscaya Aku benar-benar melindunginya….”

Dari Anas r.a., sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:”Ada tiga perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan manisnya iman. Yaitu orang yang mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya, orang yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan orang yang tidak suka kembali kepada kukufuran sebagaimana dia tidak suka dilemparkan ke Neraka.(Mutafaq ‘alaih)

Indah. Teramat indah cinta yang Allah Swt. anugerahkan kepada manusia. Cinta yang melebihi cinta semua makhluk di seluruh jagad raya. Kalau kita membalas cinta itu dengan tulus dijamin tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan, bahkan balasannya melebihi apa yang kita mampu perkirakan.
Itulah cinta Allah, cinta sejati. Cinta yang nggak akan pernah menyakiti.

Cinta tanpa koma
Cinta Allah bagi para hambaNya sudah sangat jelas tidak akan pernah lekang oleh jaman. Nggak pernah habis digerus kondisi, situasi, dan waktu. Lalu bagaimana sebaliknya? Balasan seperti apa yang sepatutnya kita persembahkan bagi Allah? Pastinya cinta haruslah dibalas dengan cinta. Cinta yang seperti apa? Al Zujaj berkata, “Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati keduanya dan ridlo terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw.”

Di sebuah kisah, Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman datang bertamu ke rumah Ali. Di sana mereka dijamu oleh Fathimah, putri Rasulullah sekaligus istri Ali bin Abi Thalib. Fathimah menghidangkan untuk mereka semangkuk madu. Ketika mangkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang dekat mereka. Rasulullah segera meminta para sahabatnya untuk membuat perbandingan terhadap ketiga benda tersebut, yaitu mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut. Malaikat Jibril yang hadir bersama mereka, turut membuat perumpamaan, “Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik. Menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Allah Ta'ala, pun membuat perumpamaan dengan firmanNya dalam hadits Qudsi, “SurgaKu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu. Nikmat surgaKu itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surgaKu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” (Sabili No.09 Th.X)

Cinta kita kepada Allah akan mampu membuat kita rela berkorban apa saja demi Dia, membuat kita akan terus mengingatNya, tunduk terhadap segala tuntunanNya, dan bersabar atas segala ujian dariNya. Tanpa kita was-was kalau cinta kita tidak berbalas. Allah sendiri yang menjanjikan seperti yang termaktub dalam hadist Qudsi di atas. Surga. Memang akan selalu muncul rintangan di tengah perjalanan. Akan ada jalan terjal menuju ke sana. Namun Allah sudah pastikan surga itu nyata ada buat kita.

Cinta kepada Allah memang harus diletakkan di atas segalanya. Namun, bukan berarti cinta kita kepada manusia yang lain tersingkirkan. Cinta seperti itu seharusnya tetap ada dan memang akan terus ada karena secara alami Allah telah ciptakan bagi kita. Namun, harus dipastikan bahwa iman yang menjadi satu-satunya sandaran. Sandaran bagi cinta. Sandaran bagi benci kita.

Allah berfirman dalam hadist Qudsi:”KecintaanKu pasti akan diberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karenaKu. KecintaanKu berhak diperoleh oleh orang-orang yang saling mengunjungi karenaKu. Kecintaanku berhak diperoleh olah orang yang saling memberi karenaKu. KecintaanKu berhak diperoleh oleh orang yang saling menjalin persaudaraan karenaKu.”

Keindahan cinta seperti itu pernah ditunjukkan oleh Suhail bin Amr, Ikrimah bin Jahal, dan Al Harist bin Hisyam. Ketiganya adalah syuhada di Perang Yarmuk tahun 15 H. Saat itu mereka bertiga mengalami dahaga yang luar biasa. Para sahabat yang mengetahui itu segera membawakan air kepada Ikrimah. Namun Ikrimah menolak karena dia melihat Suhail merasakan yang sama. Ikrimah meminta para sahabat memberikan air itu kepada Suhail. Rasa haus sudah mencengkeram kerongkongan, namun di titik nafas penghabisan itu Suhail melihat Al-Harits bin Hisyam juga sedang kehausan. Dia meminta air itu diberikan kepada Al Harits. Ketika air itu tiba, ternyata Al Harits sudah tiada. Air itu segera dibawa ke Ikrimah kembali, ternyata dia pun sudah tidak bernafas lagi. Sahabat langsung membawakan air kepada Suhail, ternyata kondisi Suhail pun sama, sudah gugur menjadi syuhada. Akhirnya mereka bertiga syahid dalam pengorbanan dan kesetiaan kepada saudara seiman, seakidah, dan tentunya wafat dalam berjuang di jalan Allah, jihad fisabilillah.

Jangan sampai iman pudar lalu hawa nafsu yang menang. Ketika itu yang terjadi maka cinta Allah yang agung tidak akan pernah bisa diindera, dirasa. Cinta antar manusia pun hanya akan berbuah malapetaka. Keinginan kita menuju surgaNya akan sirna.

“Betapa buruk pemuda yang memiliki budi pekerti

dipaksa mengorbankan adab karena nafsu diri

kehinaan didatangi padahal ia mengetahuinya
kehormatannya terkoyak dan kehinaan dijaga
kesadarannya bangkit tatkala dia jatuh terjerembab
dia menangis tatkala tak mampu lagi bangkit”

(Syair Abu Bulaf al-Ajly)

Bro en Sis, Allah Swt. masih memberikan kesempatan bagi kita untuk mencintaiNya dan kita masih memiliki peluang untuk menerima curahan kasih sayangNya. Lalu mengapa kita tidak berusaha mewujudkan itu pada diri kita? Jangan sampai ada rasa sesal di kemudian hari karena kesempatan yang berharga telah hilang dari diri.
Cinta Allah akan senantiasa mengalir bagi para hambaNya. Siang. Malam. Saat manusia terjaga. Saat manusia terlelap. Ketika manusia ingat. Ketika manusia khilaf. Tiap detik helaan nafas. Tiap hentakan langkah yang kita buat. Tiap waktu cinta Allah hadir selalu. Cinta tanpa titik akhir. Tanpa jeda. Cinta tanpa koma. Kita pun wajib membalasnya dengan upaya sekuat tenaga untuk memgkokohkan iman, memelihara perjuangan, tentunya diiringi doa dan ketulusan.

Selasa, 05 Oktober 2010

Jika Belum Siap, Cintai Ia dalam Diam...

Kawan..

Jika kamu belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ... Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ... Dengan begitu kau telah memuliakan dia, karena kamu tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang dan tak mau merusak kesucian serta penjagaan hatinya..

Dengan diammu…

Itu dapat memuliakan kesucian diri dan hatimu juga.. Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

Dengan diammu….

Itu dapat menunjukkan bukti kesetiaanmu padanya .. Karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah juga orang yang telah Allah SWT pilihkan untukmu ...

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah ra dan Ali ra ? Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ... Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah dalam sebuah pernikahan ....

Kawan…..

Dalam diammu tersimpan sebuah kekuatan ... Kekuatan sebuah harapan ... Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi kenyataan… Hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata dan bukan angan semata... Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya?????

Kawan…

Jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata…. Biarkan ia tetap dalam diam ... Jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang lebih tepat untuk mengarungi hidup bersama... Biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri biarkan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hati...

Karena yakinlah…. Allah kan memberikan ganti yang lebih baik lagi atau mewujudkan mimpimu di kemudian hari.. Bersabarlah dalam diammu… Karena tulang rusuk takkan tertukar apalagi nyasar…

=====================

Arti Kata

Iffah: menjaga kesucian jiwa.

Izzah: harga diri, kemuliaan.